Andai
aku bisa seperti Taylor Swift yang membuat lagu berdasarkan pengalaman cintanya. Mungkin yah, hanya orang
itu lagi atau lagi-lagi orang itu. Kekeke~ kalau Mrs.Swift khan banyak tuh yang
menjadi topic dan materinya. Sebenarnya sih, inti dari lagu-lagunya adalah masa
lalunya ya kita bisa menyebutnya dengan MR. Yesterday.
Okeh
balik lagi ke diri sendiri. Kalau sudah membayangkan tentang sedikit atau
secungkil masa lalu, aku hanya bisa mengekspresikannya dalam bentuk tulisan
atau gambar. Sebab aku tidak dapat bernyanyi dengan suara yang aku tidak begitu
baik, maupun memainkan alat atau instrument music.
Sedih juga sih jika membaca kembali beberapa
tulisan dan itu bisa membuat jebakan nostalgia (menurut Raisa). Ya pahamkan.
Apalagi orang berjenis kelamin cowok, trah keturunan Adam yang dapat dikatakan
sepantaran denganku hanya dua orang, yakni Kancil dan Elang. Monyet? Kucing?
Jerapah? Hahahaha. Jangan diambil hati, karena aku orang yang mudah menyukai,
bukan mencintai.
Oya!
Wanita adalah makhluk yang jeli, sensitive, dan peka (dapat dibilang demikian)
sehingga dapat dengan dengan mudah menangis hanya karena teringat sesuatu
ketika mendengar lagu, menonton film ataupun hari/tanggal yang menurut mereka …
“Gue, banget…”.
Ya,
itulah sosok yang bernama Hawa. Yang terkadang menuntut pasangannya untuk juga
mengingat hal yang sama.
Disini
bukannya aku membela kaum Adam, aku memberi sedikit nafas oksigen. Tapi secara
logika, cowok atau lelaki yang (biasanya) di tuntut untuk harus ini itu pasti
secara tak sadar tapi harus sadar dia lupa akan cerita-cerita yang dianggap
tidak begitu penting. Tapi kata bapaknya adik kandungku, terkadang yang
diingatnya adalah bekerja keras untuk membayar spp putra-putrinya di awal
bulan. Sedangkan ibu, jelas dan pasti dia memgingat kapan anak, suami bahkan
dirinya ulang tahun, tanggal pernikahan, tanggal tagihan listrik, telpon,
maupun tanggal yang keramat, kekekek~ (maaf Mah, tapi mamah juga demikian).
Terkadang
aku berfikir bahwa aku hampir memiliki kesamaan dengan Bang Radit yang malah
membuat cerpen, film hingga komik berdasarkan cerita masa lalunya. Penggunaan
nama hewan juga di lakukan pada setiap judul ceritanya dari mulai Kambing
jantan, Kerbau betina, atau apalah itu. Kalau aku sih, jangan ditanya. Owl
untukku, Kancil untuk dia, Elang untuk dirinya, Monyet untuk ia, ataupun
mungkin … lalu untukmu, Pembaca? Engkau sendiri yang menentukan untukku.
Mungkin Dear, Sweety, Be Loved, atau Sweet Heart. Ya sudahlah ini hanya
kekacauan dengan bumbu geer yang akan membuat kesalah pahaman. Bukankah tadi
aku sudah mengatakan bahwa aku mungkin saja mudah untuk menyukai seseorang,
tapi tidak untuk mencintai seseorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar