Aku dan
‘mereka’ : Langkah Kecil Penghuni Lain
Helena
kini tengah behagia. Dirinya kini bukanlah satu-satunya penghuni di kamar, dan
bukan satu-satunya yang dapat berinteraksi denganku. Kemarin malam ketika
selepas ibadah sembayang ke-5 sebelum tertidur aku merasakan kehadiran
pendatang baru yang lain. Langkah kakinya dari luar mengingatkanku akan
saudariku yang sekarang sudah mulai sekolah dasar.
“Helena?..
itukah kamu?.. Helena…”
Aku
mencoba mengintinp juga di bawah klongan tidurku, karena suara itu menghilang
dan kupikir siapa tahu ada yang bersembunyi di bawahnya.tahukah engkau, kawan.
Bagi orang sepertiku, mengintip longan atau kolong tempat tidur, meja belajar
atau almari pakaian merupakan hal yang kadang menjengkelkan. Karena siapa tahu
ada yang tak kita kenal ikut berada di sana. Pernah ada suatu pengalaman saat aku
bermain petak umpet dengan Helena, aku dikejutkan oleh sesosok pemuda tanggung
dengan tangan kanan yang berlumuran darah layaknya korban kecelakaan yang
mengintip di celah dipan.
“Kyyyyaaaaaa!!!
Siapa kamu! Disini bukan tempatmu!” seruku.
Sejujurnya
aku terkadang takut jika adanya kehadiran makhluk secara tiba-tiba tanpa
perasaan atau memberikan singnal kehadirannya. Terlebih, ia Nampak seperti itu,
dan setelah ku perhatikan, bukan hanya tangannya yang berlumuran darah, namun
di pelipis kepalanya sepertinya terdapat rongga yang membuat darah seperti tak
hentinya mengalir.
Ketika
itu, Helena berhambur kepadaku, tepatnya melihat makhluk tersebut dari balik
piyama tidurku. “Aku takut, Dhila”,
ucapnya khawatir. Kami berdua layaknya kakak beradik yang sedang
dihadapkan dengan kehadiran orang asing di rumah. Benar dugaanku, ternyata ia
adalah korban kecelakaan yang langsung di buang oleh si penambrak di jurang di
daerah perbukitan tak jauh dari kost-kostanku. Ia memintaku untuk mengatakan
pada keluarganya untuk segera merelakan Berry (namanya) untuk pergi dan
merelakannya agar tanpa harus Berry merasa terbeban. Hampir di buat lelah
dengan ini.
Kembali
ke cerita.
“Helena..pergi
kemanakah kamu? Aku sudah selesai sholat. Ayo bermain sejenak, mumpung tidak
ada pekerjaan yang melelahkan disini…”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar