Kamis, 26 Juni 2014

Aku dan ‘mereka’ : Langkah Kecil Penghuni Lain



Aku dan ‘mereka’ : Langkah Kecil Penghuni Lain
Helena kini tengah behagia. Dirinya kini bukanlah satu-satunya penghuni di kamar, dan bukan satu-satunya yang dapat berinteraksi denganku. Kemarin malam ketika selepas ibadah sembayang ke-5 sebelum tertidur aku merasakan kehadiran pendatang baru yang lain. Langkah kakinya dari luar mengingatkanku akan saudariku yang sekarang sudah mulai sekolah dasar.
“Helena?.. itukah kamu?.. Helena…”
Aku mencoba mengintinp juga di bawah klongan tidurku, karena suara itu menghilang dan kupikir siapa tahu ada yang bersembunyi di bawahnya.tahukah engkau, kawan. Bagi orang sepertiku, mengintip longan atau kolong tempat tidur, meja belajar atau almari pakaian merupakan hal yang kadang menjengkelkan. Karena siapa tahu ada yang tak kita kenal ikut berada di sana. Pernah ada suatu pengalaman saat aku bermain petak umpet dengan Helena, aku dikejutkan oleh sesosok pemuda tanggung dengan tangan kanan yang berlumuran darah layaknya korban kecelakaan yang mengintip di celah dipan.
“Kyyyyaaaaaa!!! Siapa kamu! Disini bukan tempatmu!” seruku.
Sejujurnya aku terkadang takut jika adanya kehadiran makhluk secara tiba-tiba tanpa perasaan atau memberikan singnal kehadirannya. Terlebih, ia Nampak seperti itu, dan setelah ku perhatikan, bukan hanya tangannya yang berlumuran darah, namun di pelipis kepalanya sepertinya terdapat rongga yang membuat darah seperti tak hentinya mengalir.
Ketika itu, Helena berhambur kepadaku, tepatnya melihat makhluk tersebut dari balik piyama tidurku. “Aku takut, Dhila”,  ucapnya khawatir. Kami berdua layaknya kakak beradik yang sedang dihadapkan dengan kehadiran orang asing di rumah. Benar dugaanku, ternyata ia adalah korban kecelakaan yang langsung di buang oleh si penambrak di jurang di daerah perbukitan tak jauh dari kost-kostanku. Ia memintaku untuk mengatakan pada keluarganya untuk segera merelakan Berry (namanya) untuk pergi dan merelakannya agar tanpa harus Berry merasa terbeban. Hampir di buat lelah dengan ini.
Kembali ke cerita.
“Helena..pergi kemanakah kamu? Aku sudah selesai sholat. Ayo bermain sejenak, mumpung tidak ada pekerjaan yang melelahkan disini…”.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar