Senin, 07 April 2014

Mimpi Yang MADAFAKA



Kemarin, di tanggal 4 April atau target yang berusaha untuk aku lakukan adalah mengerjakan laporan Sistematika Tumbuhan agar dapat terselesaikan. Memang di hari sebelumnya, aku sudah menyicil garapan. Tentunya hasil pengamatan beserta metode dahulu dong.. hehehe.

Ide gila yang saya lakukan semalam adalah, minum dua gelas kopi hangat dan memutar lagu yang volumenya sampai 3. Pokoknya target aku malam ini harus selesai. Walau ketika di pembahasan ke 5 aku merasa menyerah. Tapi ada keriangan sendiri ketika mengerjakan laporan tulis tangan. Heheh, memang sih di akhir laporanku sudah sangat tidak sebagus halaman pertama.

Target terselesaikan hingga jam 2.40 pas. Ya sudah aku setel aja alarm bangun pagi karena kupukir tidur sebentar seenggaknya bisa mengobati lelahnya mata, tangan serta otak aku. Tapi ternyata aku gag bisa tidur sama sekali akibat over drunk coffee. Oh my god.

Adzan Subuh berkumandang. Aku masih dalam keadaan zombie. Pukul 4.45 aku putuskan untuk mandi dan keramas untuk menyegarkan tubuh ini. Ya memang sih, agak dingin dari biasanya, tapi memang seger lho. Selepas aku mengenakan baju sambil masih mengeringkan rambut lekas kulakukan wudhu dan selanjutnya menunaikan sholat subuh.

Selepas sholat badanku sungguh merasa menggigil. Otomatis dong yang aku datangi adalah kasur kamar kost kesayangan. Tidak beberapa lama setelah aku mematikan lampu karena aku kira fajar sudah menyingsing, aku tertidur pulas di jem ke 5.14.

Ketika ku terbangun, tiba-tiba aku berada di negeri yang aku idam-idamkan yakni Thailand. Aku gag percaya ini. Senang rasanya. Oyah kamera aku mana? Kamera? Tak lupa aku dan beberapa rombongan menyempatkan foto di sebuah patung di Siam Park.

Ya Allah, pagi di sini serasa menyapaku dengan hangat. Kami bersama rombongan merasakan lelah begitu cepat dan memutuskan untuk beristirahat di salah satu perkampungan di pusat kota Bangkok. 

Secara tiba-tiba kami berada di sebuah perang atau lebih tepatnya semacam demo masyarakat sipil dan pemerintah. Masya Allah, sekarang aku berada di tengah peperangan intra yang kemarin aku baca di newspaper dan terlihat di layar televise.

Yang bisa aku lakukan adalah berlari sambil menangis. Sungguh bingung untuk dapat melakukan apa-apa. Sekilas ku melihat sekitar dengan buram karena air mata. Hah? Ada Kampret.. ngapain dia juga berada disini. Kepalanya, kepalanya mengeluarkan darah. Dia,,dia di bunuh oleh pemerintah yang bukan dari Negara kami sendiri.

Aku masih tetap berlari, berusaha menghilangkan ingatan tadi. Di mana kumelihat cinta smp-ku tergeletak tak berdaya. Berusaha bersembunyi di balik kain di sebuah toko tekstil dan tiba-tiba “Hemmpfh..hempfh..”. aku berusaha meronta dari tangan yang membekap mulutku ini. Aku takut.

‘Ssstt.. jangan berisik. Ayo sinih”, ujarnya. Aku menuruti saja dan tiba-tiba aku sudah berada di Jalan Malioboro. Hah Malioboro? Berarti (sambil menoleh seseorang yang menyelamatkan aku) … Dia tersenyum.

….. Elang? Benarkah Elang?

Suasana ini sepertinya pernah aku rasakan. Suara nyanyian musisi jalanan. Lampu-lampu jalan yang berwarna hijau itu. 

‘Brug!’.

“Maaf mba, tadi aku gag sengaja. Aku gag lihat”, ujar gadis itu.

Sejenak ku berpikir mengenai gadis tersebut, haruskah ku tampar dia? Ya, aku harus menampar dia. Aku ingin mengerjakannya. Dan langkahku berhenti ketika melihat gadis itu bersama Elang. Yah aku kenal dia. Aku kenal gadis itu. Mereka mengambil beberapa gambar berdua.

Di tengah aku menahan air mata, Elang memanggilku. Meminta untuk mem-foto-kan mereka berdua. Jahat. Mana mungkin aku bisa mengambil gambar tuan masa laluku dengan wanitanya kini. Aku melemparkan camera itu.

‘Just give a reason, just a little bit enough. Just a the second, we not broken just bend and we can learn to love again… Just give a reason, just a…’

Ringtoneku berbunyi. Hah ada panggilan masuk? Siapa dia?

“Halo?’

“Halo owl, kamu dimana. Masih di kost khan? Aku mau ngembaliin laporan.. blablabla…”

Astaghfirullah.. ternyata semua cerita tadi hanya mimpiku. Mimpi yang di buat oleh setan sebagai peringatan karena aku tidur selepas subuh? Jam berapa sekarang? 7.24? aku tidur hamper dua jam?

Tapi…pipiku basah karena air mata kok.

Sekian ceritaku, Adjenk Sevfour, terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar