Assalamualaikum
warahmatullahi, wabarakatuh
Aduh,
syukur sekali lah yah. Tidur di siang hari, dan baru bangun. Maklum, malamnya
tidur jam 2am dan bangunnya jam 6am pagi. Masalahnya ada acara rapat kerja
biro. Oya btw, ini udah tulisan ke 4 yang aku tulis setelah sesi Tanya jawab
gaje. Berhubung tulisan ini di publish besok harinya, alias hari jam kerja, ini
hanya sekedar ceritaku atau tulisanku saja, yang baik bisa di ambil manfaatnya,
yang buruk, mohon di hilangkan dan semoga tidak di contoh oleh teman sekalian.
Happy reading…
Tulisan
ini aku ketik dalam kondisi mata aku masih mau merem lagi. Sumpah! Mata aku
panas sekali, Kakak! Ya tapi memang sebelum tidur siang, aku sudah berjanji
akan menghasilkan tulisan ke-22 di folder Naskah Koplak. Hahaha.
Asli
deh, sebenarnya tadi waktu pagi itu aku malas sekali untuk ikut ini kegiatan
rapat. Soalnya aku bilang ini di luar dari area nyamannku gitu. Lagian
tempatnya juga jauh. Angkot yakin deh, gag bisa lewat. BĂȘte khan. Tapi
ternyata.. Alhamdulillah sekali yah *syarkoni_Mode_on teman cewek yang sangat
baik hati ada yang bersedia memboncengi akuh, yang gendut ini!
Mampus banget tau gag. Aku pakai baju pink,
kerudung pink. Rok sama kaos kaki, serta jam dan sepatu maupun *alah! Tasnya
gag sih. Aku pakai kerudung sampai nutupin dada donk! Cantik banget suer~ tapi
kalau di lanjutin, masih agak belum siap sih yua~
Sampai
sana tempatnya bisa di bilang nyaman, walau harus naik tangga untuk ke ruangan
rapat. Capek juga, lumayan. Susunan acaranya iya kaya biasa aja yah. Awalnya
aku kira agak garing gituh. Jadi aku, teman aku yang tadi namanya Dewi, selfie
lovers Putri ‘emak’, sama Uni Zikra berfoto ria dan beberapa tambahan juga sih
mba perancang baju muslimah dengan merk Nofariya Hijab jrengjrengjreng Novita
Ismiiiiii. Gokil dah.
Suasana
rapat mulai panas, di saat ketua kita sudah membacakan proker-proker tiap
departemen beserta sesi Tanya jawab. Gag usah dibahas kali yah yang ini. Yang
jelas, sampai orang atau kakak cewek yang aku hormati menaikan volume suaranya.
Berarti khan…
Terus,
jam 1pm lah acara kita berakhir. BĂȘte banget aku disini. Sumpah! Beberapa dari
kami ada yang tidak menggunakan kendaraan dan termasuk aku. Otomatis kita
ngandelin para pria dong yah. Eh, malah yang di tunggu makan dulu coba. Ampun
deh! Ya memang sih, barangkali mereka lapar. Cumin yah..
Akhirnya
aku tanya temen cowokku, boleh gag motornya aku pinjam. Biar aku ada kegiatan
juga, daripada nungguin para makhluk XY ini makan lama. Akhirnya boleh. Ya
sudah yang untuk adek kelas, aku yang mengantar pulang. Sedangkan yang lainnya
pakai bonceng tiga. Kebayang man, gue pakai rok!
Jemputan
ke-2 ternyata anak cowok sudah pada turun, ya sudah aku mau markir motornya.
Berhubung ada polisi tidur (yang gag aku lihat) dan rem temenku yang agak
trouble. Akhirnya aku memutuskan untuk melakukan aksi jump up, Yo~
kebayang man, gue pakai rok! Dan di depan anak cowok.
Segerombolan
cowok itu berseru’ “Wooooiiissss”
Dan
aku pun berseru, “Ouwi!” *gaya aksen kaget Thailand~
Parah…parah.
Ngomongin
cowok yah. Jujur aku males ketemu sama cowok karena sifatnya. Gag tahu kenapa.
Terlebih yang suka mementingkan menunggu cewek modusannya untuk diantar pulang.
Sedang disisi lain ada cewek yang lagi sulit nunggu angkutan umum atau missal
gag ada angkutan.
Ini
yang kadang aku lakuin. Maksudnya atas fenomena ini, aku kasihan saja gitu.
Makanya terkadang ada pikiran gila yang selalu bilang, potong saja rambut kamu
sampai pendek. Dan lakuin hal yang cowok gag bisa lakuin (padahal bisa).
Gag
tahu, aku sulit sekali untuk ngertiin perasaan atau ngebaca pikiran cowok. Dia
selalu saja ngelirik atau curi-curi pandang kalau ketemu cewek keceh. Ya
misalnya waktu tadi lah. Contoh. Waktu di POM Bensin tadi yah, khan ada seorang
wanita yang menunggu temannya mungkin untuk pengajian minggu. Di sepanjang
jalan yah, aku memperhatikan banyak cowok ngelihat itu cewek dengan penuh
senyuman mupeng. Asli serius. Padahal yah mbaknya pakaiannya sudah bisa di
bilang nutup banget walau tanpa cadar.
Untungnya
itu mbaknya nunduk dan ketika wajahnya menengadah dia cuek. Tapi pas
menghadap ke aku dia senyum gitu mungkin karena sama-sama cewek, manis lho.
Mbaknya tuh lebih tinggi dari aku, tapi pipinya dia tembem. Gemuk sedikit sih.
Nah,
ada lagi yang ngebetein dari cowok. Dia sulit untuk membaca kode yang di berikan
cewek. Contoh nya: ada cowok nih mboncengin temen ceweknya. Nah andai Sri (yang
cewek) dan Yanton (yang cowok) harus memutar arah agar bisa sampai kearah rumah
Sri. Basa-basilah si Sri ini :
“ Masbro, turun disini saja. Takutnya pas kamu
mutar arah malahan kejauhan. Kasihan kamunya”.
Yantonpun
menjawab, “Aduh, seriusan nih. Itu jauh lhoh. Kan aku sudah pernah main.
Kamunya jalannya jauh nanti. kasihan”. Tapi si Yanton ngomong gituh sambil
berhentiin motornya dan dalam keadaan si Sri ini turun. Jiahhhhh…
Sial~
kata Sri. Huakakakak. Kalau kamu khawatir, yah anter kek dia sampai sana.
Bukannya gituh. Untungnya Sri ini anak pecinta alam sejati dan punya hobi berjalan
kaki sambil beryanyi menghibur hati yang emosi! *mbayanginnya aku sambil
ngakakk.
Besoknya
Sri berubah keseluruhannya seperti anak cowok dan waktu berangkat sekolah dia
nonjok hidungnya Yanton sambil teriak, “Siallll lihat kaki aku yang kaku-kaku
yang gara-gara kamu nurunin di jalan berliku, padahalll aku suka kamu. Now, im
ready to fighting with you! Dor.dor.dor.dor.”. Emmm… abaikan yang ini.
“Saya
Adjenk Sevfour, wassalamualaikum” menundukan tubuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar