Senin, 24 Maret 2014

Hari Ini dan Para Lelaki



Assalamualaikum warahmatullahi, wabarakatuh
Aduh, syukur sekali lah yah. Tidur di siang hari, dan baru bangun. Maklum, malamnya tidur jam 2am dan bangunnya jam 6am pagi. Masalahnya ada acara rapat kerja biro. Oya btw, ini udah tulisan ke 4 yang aku tulis setelah sesi Tanya jawab gaje. Berhubung tulisan ini di publish besok harinya, alias hari jam kerja, ini hanya sekedar ceritaku atau tulisanku saja, yang baik bisa di ambil manfaatnya, yang buruk, mohon di hilangkan dan semoga tidak di contoh oleh teman sekalian. Happy reading…
Tulisan ini aku ketik dalam kondisi mata aku masih mau merem lagi. Sumpah! Mata aku panas sekali, Kakak! Ya tapi memang sebelum tidur siang, aku sudah berjanji akan menghasilkan tulisan ke-22 di folder Naskah Koplak. Hahaha.
Asli deh, sebenarnya tadi waktu pagi itu aku malas sekali untuk ikut ini kegiatan rapat. Soalnya aku bilang ini di luar dari area nyamannku gitu. Lagian tempatnya juga jauh. Angkot yakin deh, gag bisa lewat. BĂȘte khan. Tapi ternyata.. Alhamdulillah sekali yah *syarkoni_Mode_on teman cewek yang sangat baik hati ada yang bersedia memboncengi akuh, yang gendut ini!
 Mampus banget tau gag. Aku pakai baju pink, kerudung pink. Rok sama kaos kaki, serta jam dan sepatu maupun *alah! Tasnya gag sih. Aku pakai kerudung sampai nutupin dada donk! Cantik banget suer~ tapi kalau di lanjutin, masih agak belum siap sih yua~
Sampai sana tempatnya bisa di bilang nyaman, walau harus naik tangga untuk ke ruangan rapat. Capek juga, lumayan. Susunan acaranya iya kaya biasa aja yah. Awalnya aku kira agak garing gituh. Jadi aku, teman aku yang tadi namanya Dewi, selfie lovers Putri ‘emak’, sama Uni Zikra berfoto ria dan beberapa tambahan juga sih mba perancang baju muslimah dengan merk Nofariya Hijab jrengjrengjreng Novita Ismiiiiii. Gokil dah.
Suasana rapat mulai panas, di saat ketua kita sudah membacakan proker-proker tiap departemen beserta sesi Tanya jawab. Gag usah dibahas kali yah yang ini. Yang jelas, sampai orang atau kakak cewek yang aku hormati menaikan volume suaranya. Berarti khan…
Terus, jam 1pm lah acara kita berakhir. BĂȘte banget aku disini. Sumpah! Beberapa dari kami ada yang tidak menggunakan kendaraan dan termasuk aku. Otomatis kita ngandelin para pria dong yah. Eh, malah yang di tunggu makan dulu coba. Ampun deh! Ya memang sih, barangkali mereka lapar. Cumin yah..
Akhirnya aku tanya temen cowokku, boleh gag motornya aku pinjam. Biar aku ada kegiatan juga, daripada nungguin para makhluk XY ini makan lama. Akhirnya boleh. Ya sudah yang untuk adek kelas, aku yang mengantar pulang. Sedangkan yang lainnya pakai bonceng tiga. Kebayang man, gue pakai rok!
Jemputan ke-2 ternyata anak cowok sudah pada turun, ya sudah aku mau markir motornya. Berhubung ada polisi tidur (yang gag aku lihat) dan rem temenku yang agak trouble. Akhirnya aku memutuskan untuk melakukan aksi jump up, Yo~ kebayang man, gue pakai rok! Dan di depan anak cowok.
Segerombolan cowok itu berseru’ “Wooooiiissss”
Dan aku pun berseru, “Ouwi!” *gaya aksen kaget Thailand~
Parah…parah.
Ngomongin cowok yah. Jujur aku males ketemu sama cowok karena sifatnya. Gag tahu kenapa. Terlebih yang suka mementingkan menunggu cewek modusannya untuk diantar pulang. Sedang disisi lain ada cewek yang lagi sulit nunggu angkutan umum atau missal gag ada angkutan.
Ini yang kadang aku lakuin. Maksudnya atas fenomena ini, aku kasihan saja gitu. Makanya terkadang ada pikiran gila yang selalu bilang, potong saja rambut kamu sampai pendek. Dan lakuin hal yang cowok gag bisa lakuin (padahal bisa).
Gag tahu, aku sulit sekali untuk ngertiin perasaan atau ngebaca pikiran cowok. Dia selalu saja ngelirik atau curi-curi pandang kalau ketemu cewek keceh. Ya misalnya waktu tadi lah. Contoh. Waktu di POM Bensin tadi yah, khan ada seorang wanita yang menunggu temannya mungkin untuk pengajian minggu. Di sepanjang jalan yah, aku memperhatikan banyak cowok ngelihat itu cewek dengan penuh senyuman mupeng. Asli serius. Padahal yah mbaknya pakaiannya sudah bisa di bilang nutup banget walau tanpa cadar.
Untungnya itu mbaknya nunduk dan ketika wajahnya menengadah dia cuek. Tapi pas menghadap ke aku dia senyum gitu mungkin karena sama-sama cewek, manis lho. Mbaknya tuh lebih tinggi dari aku, tapi pipinya dia tembem. Gemuk sedikit sih.
Nah, ada lagi yang ngebetein dari cowok. Dia sulit untuk membaca kode yang di berikan cewek. Contoh nya: ada cowok nih mboncengin temen ceweknya. Nah andai Sri (yang cewek) dan Yanton (yang cowok) harus memutar arah agar bisa sampai kearah rumah Sri. Basa-basilah si Sri ini :
  Masbro, turun disini saja. Takutnya pas kamu mutar arah malahan kejauhan. Kasihan kamunya”.
Yantonpun menjawab, “Aduh, seriusan nih. Itu jauh lhoh. Kan aku sudah pernah main. Kamunya jalannya jauh nanti. kasihan”. Tapi si Yanton ngomong gituh sambil berhentiin motornya dan dalam keadaan si Sri ini turun. Jiahhhhh…
Sial~ kata Sri. Huakakakak. Kalau kamu khawatir, yah anter kek dia sampai sana. Bukannya gituh. Untungnya Sri ini anak pecinta alam sejati dan punya hobi berjalan kaki sambil beryanyi menghibur hati yang emosi! *mbayanginnya aku sambil ngakakk.
Besoknya Sri berubah keseluruhannya seperti anak cowok dan waktu berangkat sekolah dia nonjok hidungnya Yanton sambil teriak, “Siallll lihat kaki aku yang kaku-kaku yang gara-gara kamu nurunin di jalan berliku, padahalll aku suka kamu. Now, im ready to fighting with you! Dor.dor.dor.dor.”. Emmm… abaikan yang ini.
“Saya Adjenk Sevfour, wassalamualaikum” menundukan tubuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar