Kamis, 18 Desember 2014

SDN Panggung 7 Tegal, Daftar Teman, Reuni Yuk

Kalau dihitung masa sekarang dengan masa SD ku sebenarnya tak lama juga, kurang lebih 8 tahun. Karena aku lulus SD itu di tahun ajaran 2005/2006. Dimana usiaku saat itu menginjak 11 tahun. Iya SD pada saat itu masih memperbolehkan dimasuki oleh anak-anak dengan usia 5 tahun asalkan ia mampu untuk mengikuti kegiatan belajar tersebut. Tapi buktinya aku mampu kok. Alhamdulillah, jaman dahulu khan masih ada yang namanya ‘ngendog’ atau tidak naik kelas dan aku tidak pernah sekalipun demikian.
Entah kenapa ingin rasanya aku mengajak teman SD ku untuk berkumpul kembali. Rindu mereka rasanya. Rindu tanpa syarat, rindu yang tanpa membedakan. Menghapus semua dendam yang masa kecil pernah aku ingat atau terhadap personality yang memang tidak bisa terbantahkan alasannya.
Aku bersekolah di salah satu sekolah yang jamannya masih merupakan sekolah yang Berjaya walaupun untuk jaman sekarang sekolah itu sudah tertutup oleh prestasi-prestasi sekolah lain yang memang immortal seperti SD Mangkukusuman. Nama sekolahku adalah Sekolah Dasar Negeri Panggung 7 Kota Tegal. Letaknya di jalan Setia budi kota Tegal. Satu kompleks dengan SDN Panggung 6, SMPN 4 kota Tegal yang membentuk segi empat dengan lapangan ditengahnya. Dibelakang SDN Panggung 6 ada SMK YPT, sedangkan di seberang SMPN 4 ada SMAN 4. Kalau dari luar, sekolahku bersebrangan dengan sungai yang orang sekitar menyebutnya dengan Kali Gung.
Rumah Embah jaraknya kurang lebih 5 menit menggunakan sepeda yang setiap paginya digunakan Abih untuk memboncengi kami. Terkadang Abih hanya menemaniku sambil berjalan. Masa sulit kami waktu itu.
Banyak juga rumah teman-temanku yang dekat dengan lokasi. Sehingga tak jarang setiap pulang sekolah kami bisa langsung main dirumah mereka, ikut makan siang, atau hanya sekedar mengobrol-ngobrol di pinggir jembatan.
Lucu juga sih, jaman dulu sudah kukenal dengan nama ‘geng-gengan’.dimana tak jarang kakak-kakak temanku yang jaraknya dua tingkatan ikut memback-up. Misalnya kakaknya Tika-mbak Dilla, abangnya Agung, abangnya Dedi, kakaknya Nia A, Kakanya Desi-Mbak Tela, Kakaknya Harun-mbak Hawa, banyak dah pokoknya. Banyak juga teman-temanku yang selalu ‘nutur’ ke abang atau mbaknya. Ingat deh dulu, Nurul yang selalu tuturan ke mas Wildan kalau kami main bola. Heran juga waktu itu deh, kok ya urusannya adiknya tapi kakaknya malah campur tangan.
Hehehe. Panjang banget yah pembukanya. Iya, itulah kami, dimana bisa aku bilang masa kami merupakan masa jaya dari SD. Banyak sekali anak-anka yang dikirim ke lomba-lomba. Uut, Desy selalu ikut lomba cerdas cermat, Ana lomba renang, Agung, Bayu, Cs yang selalu ikut lomba takraw, Agung juga dulu jago di bidang olahraga lain kaya lari maupun sepak bola. Lalu aku dan Tika yang mengikuti lomba kaligrafi (Tika, kalau kamu membaca catatan ini kamu inget Bojes? Hahaha. Yang ngejar-ngejar kita di SD Slerok, terus kita ngumpet di belakang mobil, dan aku manggil abang becak. Terus kita pergi deh dari gangguan si Bojes itu?).
Jaman-jamannya ledek-ledekan orang tua, atau apa yang bisa di jadikan nama panggilan si Anak itu. Konyol yah kalau di pikir jaman sekarang. Atau jamannya kita cinmonyet gitu, apa banget jaman sekecil itu kita berantem masalah yang tak bermutu. Jaman sepeda gunung, sepatu roda, tas roda, tempat makan roda. Eh? Tempat tongkrongan kita di ibu pop es (waktu masih harga 500,-) kalau gag ya dirumah samping sekolah. Menggosip tentang film kartun yang minggu kemarin tidak dilihat, atau film Amigos x Sempre, Maria Bellen, Carita di Angel.
Jaman masak-masakan di kelas 5 dan 6. Hahaha dimana ibu-ibu kalian juga ikut rempong. Kita sering gonta-ganti personal, tapi tetep saja ancur yah. Seancur kalau teman kita ulang tahun dilempar tepung, air sama telor. Meskipun kami tidak ada gambar yang mengabadikannya tapi ingatan otak masih bisa mengingatnya dengan baik walau terkadang salah yah.
Memang aku akui aku dekat sekali yang nama lengkapnya Fajri Rahmatika dipanggil Tika. Dimana selalu dia setia nemplok di belakang rangking ku. Tika ini yang mengenalkan dunia elektronik kaya HP jaman itu, anaknya cantik sekali. Gemesan. Sifatnya tempramen, haha. Kami suka sekali meledek Tika kalau dipasangin sama si Rahmat. Hahaha. Jaman dulu. Terus jaman ada guru baru, namanya Pak Yos. Kami termasuk yang admirernya beliau, ke ingat wajah Pak Yos muda yang membuat Tika mimisan, atau gagap setiba-tiba. Hahaha.
Tik, ingatkah waktu kamu terkena cacar air? Lalu aku, Agung, Harun, Bayu, termasuk juga Rahmat, Ana, Uut, Desy, Rini dan bayak lagi pakai sepeda berboncengan ke rumah kamu di Perintis Kemerdekaan gang Raharjo (semoga ingatanku betul) membawa buah-buahanan? Kamu malu untuk menemui kami, meskipun keluar juga. Malah mamah kamu kasih makan gitu karena terharu, si Rahmatnya kepedean malahan disorakin. Aduuhh. Kangen deh.
Temanku yang lain bernama Desy Rizky. Dipanggilnya… Lohan. Haha. Dahinya yang jenong. Kalau senyum khas banget. Sifatnya juga tempramen duluu tapi. Pernah melihara marmot dirumah (almh) neneknya yang di jalan musi gang 3.dulu aku tidak terlalu dekat dengannya karena dulu dia menjauh dariku entah mengapa, padahal kami teman TK pula. Tapi entah malah kini rindu begitu terasa. Banyak yang bilang setelah lulusan kamu di SMPN 10 kamu pindah ke Kalimantan. Roknya kamu dulu pernah digunting sama Nurkholis bukan? Itu yang membuat aku mesem-mesem sekarang. Waktu itu sekolahan lagi di renovasi sehingga harus jam siang dengan SD Mintaragen 5.
Uut yang dari nama Tri Utami Maulina. Ini anak selalu rangking 1, menjadi ketua regu kami. Dan sehari sebelumnya kami selalu membuat hiasan untuk tenda kami. Keingat surat dari Ryan ‘Njebir’ yang tulisannya : “to the point ya”. Kalau belum pindah rumahmu di gang smping Andika? Aku juga cukup sedih waktu kamu diberita gag masuk SMPN 1, tapi syukurnya SMAnya di Smansa dong yah… terakhir kita bertemu di buka bersama bareng Bayu, Harun, Puput yah di Shelter.
Nia Avinda (?) dan Meta Kusuma Putri. Mereka dekat. Maaf Met, nama lengkapmu aku lupa. Nia A ini temen TKku juga rumahnya di paling depan Gang 3. Setiap kali mau ke Embah pasti lewat rumahnya. Anaknya ini putih kecil, cantik banget, kalau njiwit sakit banget kaya semut. Sukanya digoda sama Oki Saputra. Hahaha. Sewaktu lihat terakhir, dia sekolah di SMKN 3 yang bisa dibilang sekolah semi kemiliteran yang rata-rata muridnya lelaki, badannya tinngi dan mantap banget. Sedangkan sahabatnya si Meta ini juga temen smpku di Spensagal. Anaknya putih banget, manis, ada tahi lalatnya di tangan kanan pintar malahan aku dengar dia ikut lomba tentang Bahasa Jepang gitu. Ikut bangga deh. Suka digodain sama Harun. Oyah, waktu aku mau silaturahmi ke sd bareng kamu, di becak ada Kampred yah? Itu sih yang aku ingat. Semoga leukemia kamu sudah tidak kambuh kembali.
Ada Rini si hitam manis, yang selalu bangga dengan masakan yang di jual ibunya, untuk Bu Onah yang termormat, aku merindukan nasi ponggol ibu. Setiap saya pulang liburan, masakan ibu selalu habis ketika aku mampir ke warung ibu.
Risti, si manis yang punya sepert tahi lalat di pipinya. Risti ini saingannya Uut kalau masalah akademik. Dulu aku selalu mengerjakan tugas dirumahnya. Ibunya sangat hangat. Sedikit menyayangkan waktu tahu dia masuk SMPn 5.
Budi, dia ini tinggi, manis, berambut pendek sebahu, kulitnya putih. Budi ini perempuan lho yak, saingan juga sama Uut dan Risti. Dikelas 3 dia pindah ke Jakarta. Tapi waktu dikelas 5 dia sempat menyapa kita di sekolah. Hehehe.
Nurul yang nama lengkapnya Af’al Nurul Latifah. Eh, gimana kabar masmu? Hahaha, agak pahit juga masa tandinganku anak smp. Yah jelas aku kalah lah. Aku sama Nurul ini selalu mengobrol tentang motor GP, Valentino Rossi pegangan dia. Ada lagi Nia gendut alias Nia Risna. Wajahnya itu kaya orang arab gitu.
Ada Okta, Reni yang selalu bersama si Ana. Okta ini bisa dibilang sifatnya menakutkan. Dulu dia pernah sayat-sayat tangan pakai nama pacarnya. Idiih ngeri deh.
Nikmatus, sama Linda. Dia ini teman sepulang sekolah. Maksudnya kalau aku pulang sekolah dan ebetulan gag main, ya aku pulang bareng mereka. Nanti di jembatan kita buang bunga mawar gitu. Hahahaha.
Anisa Dwi Jayanti. Aka Anisa DJ. Hehe. Dia pelopor ramainya blinder waktu SD. Sekarang dia ada di Sumatra. Oyah, keingat rumor yang bilang kalau ibu kamu waktu hamil jatuh ke kali, eh malahan jadinya kaya kura-kura. Rumahnya di pinngir kali sh.
 Nurliana Arumawati anaknya guru kami kelas tiga, Bu Mur. Dia juga salah satu teman TK ku. Hahaha. Dia korban bullianku dulu. Aduh Li, maaf yah. Abis dulu kamu suka bilang-bilang ke ibu kamu sih. minta maaf juga waktu ada insiden kue ulangtahun bu Suprihatin ke Ibu kamu yah. Salam hormat dan kangen dari murid ternakalmu, Bu.
Eka, rumahnya  di persis depan jembatan depan sekolah. Kalau waktu kemah, dia yang paling sibuk karena disuruh ambil ini, itu. Hahaha. Matanya sipit, jadi kalau ketawa kami meninggalkan dia begitu saja. Hobinya itu bisul di hidung. Lengkap banget dah. Hahaha.
Ada Pipit. Ya ampunn.. ini anak yang mirip Happy di Lupus deh. Rambutnya keriting, kalau cemberut lucu. Dulu sih hitam kulitnya, kalau sekarang aku tidak tahu. Giginya hitam karena hobinya makan es krim dan coklat.
Ini nih temen perempuan yang punya nama panjang yang memang panjang Sweet Aulia Puspita Putri, dipanggilnya Puput. Rambutnya panjang, curly, hobinya ulang tahun ngundang temen dan ditagih kadonya temen bukan kehadirannya. Hahaha. Selain itu kalau istirahat main tempat pensil boneka sama makan pedas. Omeggoott. Kami masih berhubungan lewat sms sekedar menanyakan kabar, paling kepo. Dia murid pindahan waktu kelas 4 kalau gag salah.
Juwita Puspitasari. Itu nama yang selalu dia uraikan di buku tulisku. Dia ini anaknya rapuh, mudah nangis, tapi usil banget. Tapi dia pindahan juga sih dari Irian Jaya. selain itu ada Niken. Anaknya mancung, cantik, kaya bule, tapi tomboy abis. Main sepak bola, ok. Volly, ok. Mantep. Katanya Tika dia saingannya soalnya wajahnya sama-sama cantik. Ada lagi si Claudia. Hehehe. Anaknya ya seperti pada umunya keturunan Tiong hoa. Aneh deh, tapi kocak berat. Dia pernah ngasih aku kado natal, padahal aku tak merayakan karena aku muslim. Katanya kado dia terlalu banyak. Eh besoknya kata mamah dikembaliin. Khan sedih. Waktu aku kasih ke dia, dia marah karena aku nolak yang dikasih. Akhirnya pulang sekolah aku buang deh itu bungkusan ke kali. Soalnya bingung mau dikemanakan.
Terus yang aku ingat terakhir ada Ade Jamaliyah. Semua peralatan yang dia punya selalu bertulis namanya. Sama seperti Puput, kami masih sering Tanya kabar. Dulu dia sempat punya adik, tapi meninggal. Bapaknya sayang banget sama dia. Ibunya juga, kerja di belakang rumah embah, di Nyonya Meneer.
Sebenarnya ada 50an anak, tapi yang perempuan yang aku ingat segitu. Hehe maap. Kalau anak lelakinya ada Agung Wicaksono yang anaknya ng-boss-in banget. Tapi takut banget kalau kita bilang ortu dia. Item, gede. Rambutnya merah karena rumahnya dia di pelabuhan. Hampir semua anak perempuan takut sama dia. Dasar ini Agung. Dia punya Abang yang suka sama mbak Dilla. Hahaha. Dia ini punya banyak bawahan.
Bayu Febriansyah. Dia selalu menjadi ketua kelas. Punya adik yang mirip sama dia, namanya Hanen. Desy pernah suka sama dia.Tapi emang dasar Bayu. Dia bersahabatan sama yang namanya Harun Al-Rasyid, yang diam-diam suka sama Meta. Suka sekali sama bola, slogan yang selalu di ucapkan seperti ini, “Yak, Apa yang terjadi??... GOOOOOLLL”. Aneh khan padahal gag gol gitu.
Ada banyak sih Cuma nakal-nakal. Hehehe, eh gag kok. Badrius Al Amin – Ius, rumahnya belakang embah. Adiknya namanya Iin. Terus ada Yofi, dia teman TK ku juga, anak lelaki yang termanis jaman dulu, tanteku juga bilang gitu. Kata tanteku, “Itu lho Mbak Ajeng, teman SD kamu yang rumahnya dipinggir kali yang putih, cakep, si Yopi yah?”. Hahaha.
Oki Saputra, yang demenannya Nia A. kataku sih wajah dia Mirip Widi Hallo. Ada Anjas yang ibunya pengusaha salon, bapaknya juragan beras. Hahaha. Beruntung dia masuk Smansagal. Waktu aku mengobrol sama temen smansa dia bilang wajahnya Anjas ini kaya Reza SM*SH sekarang, sontak aku tertawa.
Si kaca mata Yudha yang rumahnya berdekatan sama Rizki ‘Tuying’, Rahmat sama Puput. Murkholis yang nakal gila. Devin, si sipit yang kalau ngomong sambil merem, haha maklum cina totok wajahnya dia kaya Ha Dong Hoon alias Haha Member Running Man. Ada Bima, Tony yang cintanya bertepuk sebelah tangan karena Ana jadian sama Alung, Dedi yang hobinya semaput kalau udah hari imunisasi dan selalu menemaniku maju di depan kelas karena gag ngerjain pr. Ada Ciki, yang adik tingkatku ketika aku di MAN. Ada Bazarudin. Lalu ada si Arya Perdana yang mengaku Asta Dewa. Hadeh deh, teman karateku dia ini. Ada Afrizal yang sodaranya Puput. Ada Fandi juga ada Danu eh tapi bukan Si Shi-han-Danu yahhhh :D
Tak ketinggalan ada Yuris, sama Ilham Pratama teman yang juga masuk SMPN 1. Yuris ini sekarang seorang otaku Jepang jadi ya dia ambisius banget ke Jepang, dia jago menggambar. Nah Ilham ini masih sepupu sama Mas Rudi dan Mbak Ayu. Dia yang buka nama orang tuaku waktu smp. Suka tak nakali, tak jambak rambutnya.
Yang pindah ada Akbar, omeh.. gag tau apa komentar dia kalau sekarang kami bertemu deh. Malu berat ini akunya. Kami suka bernyanyi lagu Petualangan Sherina. Maniiiiiiiissss banget dia, sayang dia pindah, keturunan Urang Awak, atau Padang. Namanya Akbar, tapi badannya kurus. Ya Ampun sumpah keinget banget wajah dia di pikiran. Sukanya di nakalin Agung cs, nanti aku sebagai sahabatnya yang ikut meelawan Agung cs caranya, kita bilang deh ke oranrtua Agung kalau dia habis mukul temennya.
Selain akbar, Burhan juga murid lelaki terpandai di dikelas dulu juga pindah. Tika suka banget sama Burhan, wajahnya menggambarkan dia kelak bijaksana, wibawa. Anak lelaki yang paling rapi deh, dasi, topi. Adeknya nakal banget dulu.
Lalu selain Akbar, Burhan ada Dani. Seingatku Burhan masuk khan kelas 2, terus keluar kelas 3, eh kelas 4 ada murid baru yang cakep juga, pinter juga rapi juga ya si Dani itu. Rumahnya sebelah rumah Ilham. Kali ini Desy yang suka dia.
Banyak deh cerita yang susah untuk di ceritakan disini. Ayolah kita kumpul kembali. Aku merindukan kalian, dan aku masih mengingat dengan baik kepribadian maupun cerita kalian. Apabila kalian membaca nama kalian di mesin pencarian, catatan tersebut dibuat oleh Hasna Ajeng Fadhilah, anaknya Bapak Syarif yang kata Agung: ‘brewok yang seram’, yang dulu usil, suka dihukum karena hobinya yang gag pernah mengerjakan PR, nakalin teman. Dulu aku sering jadi MC patnernya Harun dan Lagi-lagi Tika.
Okeh, for dedicated my Friend: Tri Utami Maulina, Fajri Rahmatika, Desy Rizky, Ana Mutiara, Rini Setiawati, Risti, Budi, Nia Avinda, Meta Kusuma Putri, Reni Oktavia, Okti, Pipit, Nia Risna, Anisa Dwi Jayanti, Afal Nurul Latifah, Nurliana Arumawati, Sweet Aulia Puspita Putri, Eka, Claudia, Linda, Nikmatus, Juwita, Niken, Ade Jamaliyah, Agung Wicaksono, Bayu Febriansyah, Harun Al-Rasyid, Baidarus Al- Amin, Yofi Maulana, Oki Saputra, Anjasmara, Yudha, Rizky, Nurcholis, Rahmat, Arya Perdana, Afrizal, Devin, Fandi, Ciki, Bima, Toni, Dedi, Danu, Bazarrudin, Yuris Prasetyo, Ilham Pratama, Akbar, Burhan, Dani.
Maaf kalau nama lengkap Kalian :s

2 komentar:

  1. Wis tobat gdi otaku jeng 😂
    Yen ra salah jg ana murid pindahan cwe dlu rambutnya pendek tp sebentar doang terus pindah lagi, terakhir kasih kenang kenangan uang logam 1 plastik gede ke wali kelas, tp lupa nama dia siapa, sebelum niken masuk jdi anak baru klo gk salah
    Dlu pernah duduk ama nia a pulang tangan merah semua kena ciwitan 🤣🤣
    Wktu di mintaragen 5, aku duduk ama claudia sering musuhan kdang ampe dia nangis 😂😂 pdahal dia orangnya enak bgt buat ngobrol, tp entah mengapa jdi sering berantem dlu pas sekolah siang di mintaragen 5

    BalasHapus
  2. Wis tobat gdi otaku jeng 😂
    Yen ra salah jg ana murid pindahan cwe dlu rambutnya pendek tp sebentar doang terus pindah lagi, terakhir kasih kenang kenangan uang logam 1 plastik gede ke wali kelas, tp lupa nama dia siapa, sebelum niken masuk jdi anak baru klo gk salah
    Dlu pernah duduk ama nia a pulang tangan merah semua kena ciwitan 🤣🤣
    Wktu di mintaragen 5, aku duduk ama claudia sering musuhan kdang ampe dia nangis 😂😂 pdahal dia orangnya enak bgt buat ngobrol, tp entah mengapa jdi sering berantem dlu pas sekolah siang di mintaragen 5

    BalasHapus