Jumat, 04 Januari 2013

Maaf, Aku Gag Bisa (Perkenalan)

Ini ceritane aku lagi nyoba membuat karangan. Tapi masalahnya nanti alurnya bakal jadi nggantung atau gag *khan saya bilang, saya bukan RadityaDika. Sebelumnya maaf yaa, belum bisa ngelanjutin tread yang "thats me"-nya.
Summery: Simpelnya cerita sih kaya kebanyakan cerita-cerita pada umumnya yang mengisahkan tentang percintaan remaja dimana di akhirnya aku bakal buat sad ending. *males lihat yang happy ending mulu. Ini yangyang ada di imajinasikutapi belum tau apakah bakal jadi ini cerpebung

Genre : Romans and Sad
Act     : Emily Granks as protagonist
            Garry Gustavony as protagonist
            Michael Rosegreer as Emily's Ex.BoyFriend
            Luna Rosegreer as Michael's sister
            Mrs. Saerly as Garry's mother
            Mr. and Mrs. Granks as Emily's Parent
            

       Banyak diantara kita yang pernah mengalami persiapan waktu dalam membuka hati kembali untuk orang lain yang hadir. Namaku Emily Granks. Cerita rumit ini aku tulis ketika aku teringat akan sosok teman kecil, mendiang Garry Gustavony. Anak sulung dari tiga bersaudara pasangan Mr. Haldon Gistavony dan Mrs. Saerly Gustavony. Cerita yang cukup rumit bila disanding dengan cerita yang aku sering tulis dalam karangan-karangan yang sering aku terbitkan di majalah mingguan.
    
       Seperti umumnya siswa yang sekolah di Stanform School of  Haindnal Valley kita menjalani suatu program yang diberi nama Sisters School. Sister School (kakak angkat) sendiri adalah program khusus yang di berikan pihak sekolah pada anak tingkat 2 sampai tingkat 4 yang akan di pasangkan oleh kakak-kakak di tinggkat 5-8 untuk membantunya dalam proses belajar. Kebetulan aku mendapatkan kakak dari tingkat 7 (aku berada di tingkat 3 pada saat itu)namanya Luna Rosegreer. Dia sangat cantik, lagi baik. Sosok yang tepat untuk kujadikan kakak karena aku adalah ana tunggal.

       "Kak Luna, ada pelajaran kimia yang aku kurang paham di bab 5. Kapan kakak ada waktu untuk bisa bantu aku mengerjakanya?", pesan itu aku kirimkan kepada Kak Luna, berharap dia ada waktu untuk membantuku.
       "Sekarangpun bisa kok, Dek. Datang saja ke rumah kami, nanti aku kasih tau alamat lengkapnya :)", balasannya.

       Setelah membaca pesan dari Kak Luna, aku langsung bersiap untuk mengambil peralatan makeup se adanya untuk di tamparkan (?) ke wajahku. Pagi itu Mamah membuat i'escargot untuk sarapan, so aku meminta porsi banyak untuk dimakan bersama kak Luna *pastinya makanan tersebut telahku letakan di wadah yang berbeda.

       "Mah, Emily berangkat dulu", pamitku dengan menenteng tas bekal dan mencium pipi ibunya.
       "Becarefull".

       Aku berangkat menuju rumah  Kak Luna menggunakan scooter classic yang slalu menemaniku. Jalan yang aku lalui adalah jalan yang membelah pedesaan Goldam Village yang tentunya terkenal akan pemandangan pengunungan yang indah dan penduduk yang sedang memerah susu  sapi. Perjalanan yang meneempuh waktu hingga 1 jam itu sempat terhenti karena ....

(flashback)
       "GUBRAKKK..."
  





Gubrak? Apa yang terjadi dengan Emily? Akan ditulis pada postingan berikutnya

Semarang Kota Perjuanganku

Tugu Muda


Suasana Malam dalam Lawang Sewu

Suasana Malam luar Lawang Sewu
Hehehehe, memang sih belum ada foto yuang nunjukin aku berprestasi di sini. Adanya foto aku ke tempat pelepas penat. Tau gag?

       1.   Singkatnya Monumen Tugu Muda
             Untuk memperingati Pertempuran 5 Hari di Semarang, dibangun Tugu Muda sebagai monumen peringatan. Tugu Muda ini dibangun pada tanggal 10 November 1950. Diresmikan oleh presiden Ir. Soekarno pada tanggal 20 Mei 1953. Bangunan ini terletak di kawasan yang banyak merekam peristiwa penting selama lima hari pertempuran di Semarang, yaitu di pertemuan antara Jl. Pemuda, Jl. Imam Bonjol, Jl. Dr. Sutomo, dan Jl. Pandanaran dengan lawang sewu. Selain pembangunan Tugu Muda, Nama dr. Kariadi diabadikan sebagai nama salah satu rumah sakit di Semarang.

       2.   Singkatnya Lawang Sewu
             Lawang Sewu adalah salah satu bangunan bersejarah yang dibangun oleh pemerintahan kolonial Belanda, pada 27 Februari 1904. Awalnya bangunan tersebut didirikan untuk digunakan sebagai Het Hoofdkantoor van de Nederlansch Indische Spoorweg Maatscappij (NIS) atau Kantor Pusat Perusahan Kereta Api Swasta NIS. Sebelumnya kegiatan administrasi perkantoran NIS dilakukan di Stasiun Samarang NIS. Namun pertumbuhan jaringan perkeretaapian yang cukup pesat, dengan sendirinya membutuhkan penambahan jumlah personel teknis dan bagian administrasi yang tidak sedikit seiring dengan meningkatnya aktivitas perkantoran. Salah satu akibatnya kantor pengelola di Stasiun Samarang NIS menjadi tidak lagi memadai. NIS pun menyewa beberapa bangunan milik perseorangan sebagai jalan keluar sementara. Namun hal tersebut dirasa tidak efisien. Belum lagi dengan keberadaan lokasi Stasiun Samarang NIS yang terletak di kawasan rawa-rawa hingga urusan sanitasi dan kesehatan pun menjadi pertimbangan penting. Kemudian diputuskan untuk membangun kantor administrasi di lokasi baru. Pilihan jatuh ke lahan yang pada masa itu berada di pinggir kota berdekatan dengan kediaman Residen. Letaknya di ujung Bodjongweg Semarang (sekarang Jalan Pemuda), di sudut pertemuan Bodjongweg dan Samarang naar Kendalweg (jalan raya menuju Kendal). NIS mempercayakan rancangan gedung kantor pusat NIS di Semarang kepada Prof. Jacob F. Klinkhamer (TH Delft) dan B.J. Ouendag, arsitek yang berdomisili di Amsterdam. Seluruh proses perancangan dilakukan di Negeri Belanda, baru kemudian gambar-gambar dibawa ke kota Semarang. Melihat dari cetak biru Lawang Sewu tertulis bahwa site plan dan denah bangunan ini telah digambar di Amsterdam pada tahun 1903. Begitu pula kelengkapan gambar kerjanya dibuat dan ditandatangi di Amsterdam tahun 1903.

Jogja Kota Kenangan

 Waktu StudyTour aku membuat sedikit coretan tinta tentang Jogja.
        ini dia :
foto di Keraton Ngayogyakarta StudyTour MAN KoTegal

      DI MALIOBOROKU

Depan Jl. Malioboro kjg.2
Di bangku taman, di belakang halte itu.
Cerita yang tak dapat kulupakan, namun tak dapat ku ingat.
Bersama sekawan sahabat setia.

Di bangku panjang, di belakang si'Merah itu.
Ku menemuinya.
Berbincang tak menentu.
Pikiran ramai, berdesakan huruf yang akan keluar.

Di bangku kayu, di bawah pohon itu.
Senyumku dan dia trus mengembang.
Darah dingin trasa hangat mengalir.
Detak jantung trasa beradu.
Pompaan paru-paru trasa berhenti sejenak.
Dan tak kuhiraukan kedua sahabatku ini.

Di ranjangku kini.
Coba menyelam kembali,
tentang bayangan itu.
Sulit..sungguh sulit.

Kutetap memejamkan mata ini.
Kukerkitkan alis untuk memaksanya kembali mengenang.
Tetap..tidak bisa.

Telinga kusumbat dengan lantunan suara penyayat hati.
Masih tetap mencoba membayanginya.
H.A.M.P.A.

Kemanakah bayangmu sekarang?!
Sungguh sulit ku mencarimu?!
Tak maukah kau mendatangiku?!
Ataukah karna prasaanku yang telah mengikhlaskanmu?!


  itu sebabnya aku tulis dengan Jogja Kota Kenangan. tapi memang sih terlepas dari kenangan aku sama manusia tersebut, jogja itu merupakan kota yang menyenangkan baik sehi penduduk, alam panorama, serta wisatanya. 

Kalau yang ini foto diambil waktu aku mencoba tes masuk UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta:
pose di depan Tugu Jogja
 

 



Kamis, 03 Januari 2013

thats me (part 1)

Assalamualaikum,,,
       Hai, biar gue perkenalkan ulang id gue yaaaa. Tapi jangan ngintip di nametage ijo ini lho  :D

       Nama gue Hasna Ajeng Fadhilah, bisa di panggil apa aja asal cocok ama mud. hee,,, tapi Mamah, Abih, Kedua ade, tante, om, bude, pade, sahabat, temen, embah, guru, geep, pa' ErTe (babe sendiri), Bu ErTe (emak sendiri), Pa ErWe, Pa Lurah, tukang sayur, tukang bubur, yu' Iyem, yu' Ijah, mang Kardun sampesampe pa' Presiden manggil gue dengan nama ....... (taadaaa) AAAJJJJEEEENGGGGG. kata ortu kata Ajeng dipilih karena gue anak pertama dalam jawa disebutnya "mbajeng". emang sih, ada benernya.Ini sebabnya ketika ade gue yang paling kecil lahir ke dunia yang fana ini, gue kasih embelembel kata 'Ragil'. Alasannya sih gampang, karena gue berharap itu adek terakhir gue...maksudnya doa supaya tuh malaikat kecil jadi anak mbontot dalam keluaraga ini.

      Sebenernya gue lagi mikir-mikir aja bray. Dosen gue, Pa' Aris nyuruh kitakita pada mbuat blog untuk di isi tulisan. tapi cumpah...ini cius lho... gue bingung mau nulis apa, mau diisi apa, mau di kebeki sama apa ???!! Dulu sih gue sempet banget suka nulisnulis kalu jaman sekarang itu jamannya Abang Raditya Dika. si penulis terkenal itu lhoo. Tapi otak gue gg bisa nulis semua imajinasi yang ada di otaku ini. gue gg bisa..gue gg mampu.. *dramaqueen banget. Ya udinlah *plak ditimpuk penjaga kostkostan, ini gue mau nulis tentang cerita gue. Tentang pengalaman gue hidup di Kota Semarang, tepatnya di Kecamatan Tembalang karena gue Kuliah di Universitas Diponegoro.
  1. OSPEK Yang 'Emmmmm'
       Gue inget banget waktu gue disuruh make atasan putih dengan bawah yang item, persis banget dah ama mbamba yang lagi di traine di Indom*rt. ini pintu gerbang gue mengenal dunia yang baru yaitu kampus. waktu itu gue masuk di kelompok G. Lucu tau, karena nama gue gg terpampang di daftar kertas putih itu. yasudahlah jadi gue larilari dan berangkat awal buat nanyananya di mana gue dapat ngelihat nama gue 'tergeletak'.
kelompok G PMB FSM UNDIP 2012
       Ternyata owh ternyata itu nama terpampang di kertas yang di taruh di depan pos satpam FSM Undip. nama itu berada di urutan kelompok G. "Akhirnyaaa....dianggep juga ternyata" batin gue gitu. OSPEK itu ternyata gg senakutin seperti apa yang gue bayangin. Dimana ada kata SENIORISM. Seniorlah yang berkuasa. itu katanya. yahhh begitulah, Tapi gg kok, itu yang gue buktiken. Malah diakhir pertemuan kita foto bareng sa'kelompok G.